Senin, 18 Desember 2017

Serentaun Kasepuhan Ciptagelar


Perjalanan budaya ini mulai dari tanggal 15-18 September 2016. Saya bersama tokoh adat Dayak Deah, Dayak Maanyan, Perkumpulan Pusaka dan Adaro Indonesia.
Sebelum langsung menuju ke Ciptagelar nya, kami mampir dulu ke Ciptarasa, kasepuhan sebelum pindahnya warga ke Ciptagelar. 

NGERIIII bikin guguuuup. Jalannya yg terjal, kecil, kalo salah jalan, ya bisa jatuh ke jurang. wkwk bayangkan kasepuhan tersebut berada di sekitar Taman Nasional Gunung Halimun, tepatnya di Desa Sinarresi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Jawa Barat.




Sesampainya di Ciptagelar sekitar pukul 01.00 WIB kalo ditempatku berarti 02.00 WIB, weeeew. Kami langsung bertemu kepala Kasepuhan yang akrab di sapa Abah Ugi.


Di pagi hari apa yang saya lihat??? Jejeran bangunan lumbung-lumbung padi yg rapi dan indah. Bagus bgt loh buat spot foto. Hehehe setiap keluarga disana atau 1 buah rumah memiliki minimal 1 bangunan ini yang disebut Leuit.

   
Ini salah satu cemilan tradisional khas sana, yang diberikan kepada tamu atau warga yang datang, daaaaan cemilan ini juga dibawa oleh masing-masing warga dari rumahnya, dikumpulkan dan disajikan di Imah Gede (rumah besar yang biasa kalo kita kenal dengan balai adat)


Saya juga ketemu langsung dengan beberapa orang dari Suku Baduy. Mereka menuju Ciptagelar cuma jalan kaki loh. Bayangkan!!! Ini gak bohong! Mereka menjual tas dari serat pohon, kain khas tenunan mereka juga.

Apa yang saya dapatkan di Ciptagelar???





Rasa gotong royong yang masih kental, baik kaum laki-laki atau perempuan saling tolong menolong dalam masak memasak untuk mempersiapkan makanan ataupun menerima tamu. Selama acara  berhari-hari khusus pertunjukan kesenian seperti Jipeng, wayang golek, angklung selalu ada disetiap harinya dan pada malam ketiga kami disajikan pertunjukan sendratari yg menceritakan tentang kegiatan pertanian bercocok tanam di kasepuhan Ciptagelar.



Kami menginap disalah satu rumah warga, berasa jd warga sana loh sensasinya. Memasak dan dapurnya juga masih tradisional banget loh. Ini foto bareng bapak ibu, mas mba pecinta seni budaya dari berbagai macam tempat dan pekerjaan.


Ntar dilanjutin yaks. Hehehe 😂

Tidak ada komentar:

Posting Komentar